Minggu, 30 November 2014

kekurangan dan kelebihan blog



Soal
  1.  Berilahpenjelesnpokokintidarisetiappostinganysnganda posting.
  2.  Apakekurangannya yang adapadapostingan yang andabuat .
  3.   Mengapaandamengambiltemadarisetiappostingan .
  4.  Seberapmanfaatsetiappostingan yang andabuat .
  5. Mengapaandamengambiltemapadapada blog yang andabuat. 
  6. Blog siapakah yang menurut anda kurang efisien (efisien yang dimaksuttidakadamanfaatnyaataubiasa-biasasaja )berilahpenjelasandanberilahsolusinya.

JAWABAN
1.    Postingan (satu) seni budaya music tong tong pokok intinya adalah merupakan music tradisonal yang dikembangkan di daerah Madura yang intinya sangat menunjukkan bahwa Madura punya music tradisional yang sudah terlontar kemana-mana bahkan keluar negeri yaitu music tong-tong yang sudah sangat terkenal.
Postingan (dua) adalah seni budaya music saronin saya memposting saronin adalah karena sangat cinta akan budaya khususnya Madura mengingat tentang saronin adalah music yang sangat populer di Madura khususnya di daerah sumenep karena saronin mempunyai banyak kendinagan sama halnya dengan sindenan dan saronen sangat simpel beda dengan music tradisional lainnya dll.
Postingan (tiga) adalah topeng dalang yang mana dalam hal seperti ini merupaan sebuah kreatifitas Madura sehingga menjadi sebuah budaya yang tradisional khas Madura yaitu ketoprak rukun pewaras, bertujuan untuk mempromosikan seni budaya topeng khas madura rukun pewaras.
2. Kekurangannya ada satu postingan yang copy paste dan desainnya kurang menari dan gejetnya masih kurang bagus.
3.  Karna yang saya rasa tema sangat sesuai dengan keadaan budaya yang ada.
4. Sangatlah maanfaat karna selain tahu pada seni budaya khas Madura juga bisa memberikan pengetahuan bagi yang belum tahu yang sebenarnya pada seni budaya Madura khususnya sumenep.
5.    Agar supaya banyak yang mengunjungi blog saya dan membuat tertarik pada pengunjung blog.
6.  Qomaruddin selain begronnya tidak jelas dan pecah belum ada gadget sama sekali sehingga blog tersebut terlihat kurang menarik.
Solusinya dari saya sendiri ketika pada mengerjakan/praktek blog harus lebih focus dan teliti agar supaya dalam bognya terlihat menarik pagi pengunjung blog.

Kamis, 23 Oktober 2014

SENI BUDAYA MUSIK TONG TONG MADURA LENDHU SAGARA


SENI BUDAYA MUSIK TONG TONG MADURA LENDHU SAGARA

         masyarakat Madura, merupakan fenomena seni (musik) tradisi yang mulai banyak diminati masyarakat. tong tong, pada prinsipnya sebagai musik perkusi yang tidak banyak membutuhkan pengalaman musik dalam memainkannya. Fenomena tong tong sebenarnya merupakan pengembangan musik Tong-tong, yang sejak awal menjadi musik yang berciri khas Madura yang dimainkan dengan pukulan monoton namun melahirkan irama dinamis sebagaimana musik-musik perkusi umumnya.
                lendhu sagara
Sebagai musik. Tong-tong, membuhkan alat-alat sederhana yang didapat disekitar masyarakat yang semuanya terbuat dari bambu. Ada beberapa jenis ukuran yang terbuat dari potongan bambu dari  mulai ukuran besar panjang sekitar setengah sampai satu meter dengan diameter 40 – 5cm yang akan melahirnya bunyi besar. Sedangkan ukuran berikutnya, makin mengecil sesuai dengan kebutuhan irama. Ketika ditabuh (dipukul dengan potongan kayu), masing-masing penabuh  memiliki pukul statis/monoton, namun keberagaman jenis dan ukuran yang beda akhirnya menjadi irama harmonis dan indah.

Musik Tong-tong, (kerap disebu untuk wilayah Kabupaten Sumenep, pernah dikembangkan menjadi musik “Ghursah”, yaitu musik ini dikembangkan sebagai bentuk pengiring lagu-lagu, yang umumnya lagu-lagu Madura oleh penyanyinya, dengan tetap mepertahankan musik perkusi. Namun dalam musikGhursah dibengkan dengan alat-alat musik lebih besar, bukan saja terbuat dari bambu, tapi juga terbuat dari balok kayu. Tong-tong atau ghursah kerap disebut, dhung-dhung, bung-bung, dan sebutan lainnya.
Musik Ghursah ini, spesifikasinya ditampilkan dalam penampilan terbuka sebagai tontonan umum. Bahkan untuk acara hajat perkawinan, maupun acara-acara penyambutan tamu; tamu kunjungan maupun tamu wisata. Tapi disayangkan, musik Ghursah ini hilang begitu saja. tong tong, Pengembang Musik Tong-tong. Sebagaimana musik Tong-tong,tong tong  awal pengembangannya diperagakan sebagai musik patrol sahur, namun dalam perkembangannya musik Tong-tong kurang diminati, lantaran – barangkali – alat-alat musik lain mulai dipegunakan para patroli sahur. Bahkan bukan alat-alat musik yang mulai terjadi perubahan, alat suara (sound system) jauh lebuih praktis dan nyaring dimanfaatkan kelompok patrol ini berkeling kampung. Dari sinilah tradisi patrol sahur dalam bulan Ramadlan semakin langka.



untuk mengundang harga disesuaikan ...



topeng dalang madura rukun pewaras

TOPENG DALANG  RUKUN  PEWARAS SLOPENG  SE LOCER TANPA OIL.                                                      

           Ketika anda mendengar kebudayaan Madura tentunya gak akanasing lagi yang namanya topeng dalang rukun pewaras yang ada di desaslopeng dasuk sumenep Madura namun semua itu tak seasing yang anda bayangkan kini saya akan berikan pengertian tentang topeng dalang Madura rukun pewaras yang menampilkan yang takperlu anda ragukan lagi karna yang  saya ceritakan sesuaidengan apa yang ada,  saya ceritakan disini itu sudah kenyataannya tentang topeng dalang Madurayang slalu tampil sederhana namun sangat memuaskan bagi sang penonton. Rukun pewaras yang sudah dari tiga ratus tahun melangkah untuk mendapatkan prestasi  yang lebih mapan. 






Dengan seiring langkah langkah yang penuh dengan pasti nafas rukun pewaraspun takpernah henti terasa kami akan selalu menikmati walau secuil krida yang kami punya manun kami akan slalu menampilkan yang terbaik bagi sang penggemar setia dansejuta rasa yang kami inginkan untuk melestarikan budaya sumenep yaitu topeng dalang yang telah jadi budaya tradisional Madura yang telah terlontar keluarindonisia kami selalu antosias untuk menjadikan seni budaya yang dibanggakan oleh Madura.



Ciri ciri topeng dalang madura
 Topeng  dalang  terdiri dari banyak pemain sperti halnya film yang paling sekita 40 orang dari sekian banyak orang  tersebut dibagi menjadi empat bagian yang pertama sebgai pemeran topengnya yang trediri sekitar 17 orang atau lebihdan bagian yang kedua  dinamakan tukang dalang diman tukang dalang tersebut terdiri dari 1 orang dan dalang tersebut sebagai kunci dari segala jalan cerita tersebut misalnya jika dalang nyuruh tampil mau tidak mau harus tampil dan itupun tukang dalang tidak sembarang    orang tentunya  orang orang pilihan karna dalang tersebut harus mengetahui penempatan yang mana yang harus bersuara laki laki ataupun perempuan,  Karna pengendalian sebuah topeng dalang adalah dalang karna yang tau ceritanya ada pada tukang dalangnya  yang di bagian yang ketiga untuk memainkan musick tradisionalnya yang terdiri dari 12 orang dan dalam musik tersebut ada banyak nama gendingan sperti  gero, angling spuluh, sawunggaling, rammiram, peddat, gunung sari, wali utomo dll. Untuk bagian yang ke empat merupakan sebagai perlengkapan yang mana perlengkapan berfungsi untuk mengetur atau mngubeh suasananya yang awalnya suasananya kapottren mau di diganti pada suasana pada taman sare yang mengerjakan itu semua adalah perlengkapan.




untuk mengundang harga terjangkau karna di sesuaikan dengan jaraknya bagi yang minat hubungi langsung WhatsApp : 087702110030 Telp : 085231296632.










Rabu, 08 Oktober 2014

seni budaya musik tradisional saronen


SARONEN SUMENEP BINTANG KARATON

Ketika anda menyaksikan beberapa atraksi kesenian daerah di madura instrumen musik pengiring yang paling dominan adalah saronen.
Instrumen musik ini sangat kompleks dalam penggunaannya. Katakanlah musik serba guna yang mampu menghadirkan berbagai nuansa sesuai dengan kepentingan. Walaupun musik instrumen ini merupakan perpaduan dari beberapa alat musik, namun yang paling dominan adalah liukan-liukan alat tiup berbentuk kerucut sebagai alat musik utama. Alat musik tersebut bernama Saronen.
Konon, orkes Saronen ini berasal dari desa Sendang, kecamatan Pragaan. Saronen berasal dari kata Senninan, (hari Senin). Kala itu, kyai Khatib Sendang (cicit Sunan Kudus), menciptakan orkes ini sebagai media dakwah untuk penyebaran agama Islam. Setiap hari pasaran yang jatuh pada hari Senin, Kyai Khatib menggunakannya dalam upaya menarik massa. Pertama kali yang dilakukan oleh Kyai yang inovatif ini, acara diawali dengan munculnya dua badut. Kedua badut ini, menari dan menyanyi serta melawak. Adapun materi lawakan banyak berisi sindiran dan kritikan  tentang situasi dan kondisi  serta kebijakan pemerintahan pada masa itu. Untuk meramaikan dan menambah semarak adegan-adegan yang dibawakan kedua badut tersebut, maka  acara tersebut diselingi musik yang mampu membangun  suasana menjadi riang  gembira.
Setelah massa terkumpul, barulah kyai Khatib Sendang memulai dakwah. Sehingga pada waktu itu banyak sekali yang tertarik, kemudian menyatakan diri untuk mengikuti ajaran agama Islam. Tentu saja, kyai Khatib dalam menciptakan instrumen musik saronen menyesuaikan dengan karakter masyarakat Madura. Suku Madura merupakan sosok yang terkenal mempunyai watak keras, polos, terbuka dan hangat. Sehingga, jenis musik riang dan ber-irama mars menjadi pilihan yang paling pas. Dan dalam perkembangannya, musik Saronen menjadi musik yang sangat digemari dan merakyat serta menjadi trade mark musik madura.
Ciri khas Instrumen Saronen    
Musik instrumentalia Saronen terdiri dari 9 alat musik dengan nilai filosofi Islam yang sangat kental. Karena ke- sembilan  alat musik tersebut adalah pengejawantahan ayat pendek yang menjadi pembuka Al’Qur’anul Karim, yaitu Bismillahhirrohmanirrohim. Adapun ke-9 alat musik tersebut terdiri dari ;  1 saronen, 1 gong besar, 1 kempul, 1 kenong besar, 1 kenong tengahan, 1 kenong kecil, 1 korca, 1 gendang besar dan 1 gendang dik gudik (kecil).
Kesembilan alat musik tersebut menjadi perpaduan yang harmoni, sedangkan. yang menjadi ruh dari orkes ini adalah alat musik Saronen yang berbentuk kerucut. Alat musik ini terbuat dari pohon jati, dengan enam lubang berderet di depan dan satu lubang di belakang. Sebuah gelang kecil dari kuningan mengaitkan bagian bawah dengan bagian atas. Ujungnya terbuat dari kayu siwalan dan menjepit lidah gandanya (pepet), terbuat dari sepat atau dari daun pohon siwalan. Pada pangkal alat musik itu ditambah sebuah sayap dari tempurung kelapa yang nampak seperti kumis. Saronen berukuran sekitar 40 cm. Alat musik jenis ini berasal dari Timur Tengah.
Dalam perkembangannya, alat musik yang terdiri dari 9 unsur tersebut mengalami penambahan sehingga menjadi 12 alat musik. Yaitu dengan penambahan 1 alat musik saronen serta 1 alat musik kempul. Begitu pula dengan jumlah penabuh/pemusik. Orkes Saronen yang tetap memakai komposisi (versi) lama, menggunakan alat musik sebanyak 9 dengan penabuh sebanyak 9 personel. Masing-masing membawa satu alat musik, sedangkan gong dan kempul dipikul oleh dua penabuh, yang secara bergantian memukul alat musik tersebut. Sedangkan yang menggunakan komposisi (versi) baru alat musik berjumlah 12, serta penabuh/pemusik juga berjumlah 12 orang.
Instrumen Musik ber-irama Mars
Irama yang dihasilkan dari instrument musik Saronen dipakai sebagai pengiring kegiatan karapan sapi atraksi Sapi Sono’, berbagai upacara ritual di makan keramat, acara pesta perkawinan ataupun dalam event-event kesenian.
Selain itu orkes musik Saronen dapat berdiri sendiri dengan menyajikan berbagai  bentuk tontonan yang menarik dan atraktif. Yaitu dengan cara memodifikasi berbagai unsur gerak, baik seni tari, seni hadrah maupun seni bela diri silat dalam kemasan gerak tari sesuai irama musik yang dimainkan. Begitu pula dengan lagu-lagu yang dibawakan, musik. Saronen mampu mengiringi lagu-lagu dari berbagai aliran musik, baik itu keroncong, dangdut, pop, rock and rool maupun lagu-lagu daerah lainnya. Lagu-lagu keroncong yang ber-irama mendayu-dayu misalnya, mampu digubah dalam irama mars yang dinamis.
Dalam setiap atraksi, orkes Saronen ini mampu membangun serta menciptakan suasana yang hangat dan gembira. Ketika berjalan mengikuti iring-iringan pasangan sapi, baik Kerapan Sapi atau Sapi Sono’, upacara-upacara ritual
1, mengiringi atraksi kuda Kenca’ ataupun arak-arakan para pemusik ini berjalan dengan langkah-langkah pendek sambil berlenggak-lenggok mengikuti irama, gerakan-gerakan itu disesuaikan dengan irama lagu yang dibawakan.
Alat musik Saronen biasanya dipakai sebagai pembuka komposisi dengan permainan solo. Suaranya yang sedikit sengau dan demikian keras, meloncat-loncat, melengking-lengking dan meliuk-liuk dalam irama yang menghentak. Baru setelah itu diikuti oleh pukulan alat musik lainnya, pukulan gendang, kennong, ketukan kerca dan simbal. Perpaduan alat-alat musik tersebut menghasilkan keselarasan irama pada seluruh orkes.
Setiap komposisi musik yang dimainkan, di awali dalam tempo lamban yang berubah menjadi tempo medium, lalu semakin cepat, atau sebaliknya, permainan diawali langsung dalam tempo medium langsung berubah menjadi cepat dan berakhir dengan tempo yang semakin cepat untuk seluruh orkes. Permainan yang sangat variatif dan penuh improvisasi dari para pemain, serta teriakan yang dilontarkan para pemain menambah kegairahan pada irama yang sudah melengking dan meloncat-loncat. Dalam setiap permainan, setiap komposisi lagu berakhir seketika, dalam arti semua instrumen berhenti pada saat yang sama.
Seperti halnya instrumen musik lain, Saronen dapat dimainkan sesuai  dengan jenis irama yang diinginkan. Walaupun sangat dominan memainkan jenis irama mars, dalam bahasa Madura irama  sarka’, Saronen ini mampu menghasilkan jenis irama lainnya, yaitu irama lorongan (irama sedang). Jenis irama ini terdiri dari dua, yaitu irama sedang  “lorongan jhalan” dan  irama slow ‘lorongan toju’. Masing-masing irama tersebut dimainkan di berbagai kegiatan kesenian dengan acara serta suasana yang berbeda
Untuk irama sarka’, biasanya dimainkan dalam suasana riang dan permainan musik cepat dan dinamis. Tujuannya adalah memberikan  semangat dan suasana hangat. Adapun semua lagu dapat digubah dalam irama sarka’. Sementara itu, untuk jenis irama lorongan, baik lorongan jhalanlorongan toju’ (slow), lagu-lagu yang dimainkan biasanya berasal dari  berbagai lagu gendingan karawitan. (sedang) atau
Ketika mengiringi kerapan sapi  menuju lapangan untuk berlaga, irama sarka’ ini dimainkan untuk memberikan dorongan semangat, baik kepada sapi atau pun pemilik serta para pengiring-nya. Begitu pula ketika orkes Saronen mengiringi sepasang pengantin, irama  ini dimainkan sampai sepasang pengantin itu mencapai pintu gerbang. Musik ber-irama sarka’ ini, mampu menciptakan suasana hangat dan kegembiraan  bagi penonton.
Sedangkan irama lorongan jhalan (irama sedang), biasanya dimainkan  pada saat dalam perjalanan menuju lokasi. Baik ketika sedang mengiringi sapi kerapan ataupun atraksi sapi sono’. Selain itu, irama ini dimainkan ketika mengiringi atraksi kuda kenca’ atau pun di  berbagai acara ritual yang berkaitan dengan prosesi  kehidupan manusia. Adapun lagu-lagu yang dimainkan berasal dari lagu-lagu gending karawitan, seperti gending Nong-Nong, Manyar Sebuh, Lan-jalan ataupun Bronto Sewu.
Irama lorongan toju’, biasanya memainkan lagu-lagu gending yang ber-irama lembut (slow). Jenis irama ini dipakai untuk mengungkapkan luapan perasaan yang melankonis, rindu dendam, suasana sedih ataupun perasaan bahagia. Irama lorongan toju’ biasa dimainkan ketika mengiringi pengantin  keluar dari pintu gerbang menuju pintu pelaminan. Adapun gending-gending yang dimainkan adalah alunan gending Angling, Rarari, Puspawarna, Kinanti, Gung-Gung dan lainnya.
Dalam setiap penampilan agar semakin memikat, biasanya para pemain menggunakan seragam yang sama. Untuk acara-acara ritual, para pemain biasanya memakai odheng Madura dan bersarung; ada juga yang mengenakan celana dan baju hitam longgar khas petani Madura serta berkaos dengan motif garis-garis panjang berwarna merah putih. Namun di kalangan kaum muda biasanya mereka tampil lebih modern, dengan mengenakan pakaian warna-warna terang dan mencolok serta memakai rompi yang dihiasi oleh rumbai-rumbai  benang emas. Penampilan mereka semakin keren dengan memakai kaca mata hitam serta topi lakan.
Khusus musik Saronen, kaum muda (yang tinggal di pedesaan) tidak merasa malu ketika menggeluti musik ini. Karena jenis irama yang dimainkan dapat disesuaikan dengan perkembangan musik yang sedang ngetrent. Disamping itu musik etnik ini mampu dimainkan, dimodifikasi dan diimprovisasi ke berbagai aliran musik. Sehingga irama yang dihasilkan memenuhi selera masyarakat baik yang menyukai jenis musik dangdut, pop, keroncong, karawitan/gendingan/tembang  ataupun aliran musik kontemporer.

NB: bagi peminat musik tradisional saronen yang mau mengundang info berlanjut hubungi, 087850100481 atau 087850359800. harga mengundang 1 juta