Kamis, 23 Oktober 2014

SENI BUDAYA MUSIK TONG TONG MADURA LENDHU SAGARA


SENI BUDAYA MUSIK TONG TONG MADURA LENDHU SAGARA

         masyarakat Madura, merupakan fenomena seni (musik) tradisi yang mulai banyak diminati masyarakat. tong tong, pada prinsipnya sebagai musik perkusi yang tidak banyak membutuhkan pengalaman musik dalam memainkannya. Fenomena tong tong sebenarnya merupakan pengembangan musik Tong-tong, yang sejak awal menjadi musik yang berciri khas Madura yang dimainkan dengan pukulan monoton namun melahirkan irama dinamis sebagaimana musik-musik perkusi umumnya.
                lendhu sagara
Sebagai musik. Tong-tong, membuhkan alat-alat sederhana yang didapat disekitar masyarakat yang semuanya terbuat dari bambu. Ada beberapa jenis ukuran yang terbuat dari potongan bambu dari  mulai ukuran besar panjang sekitar setengah sampai satu meter dengan diameter 40 – 5cm yang akan melahirnya bunyi besar. Sedangkan ukuran berikutnya, makin mengecil sesuai dengan kebutuhan irama. Ketika ditabuh (dipukul dengan potongan kayu), masing-masing penabuh  memiliki pukul statis/monoton, namun keberagaman jenis dan ukuran yang beda akhirnya menjadi irama harmonis dan indah.

Musik Tong-tong, (kerap disebu untuk wilayah Kabupaten Sumenep, pernah dikembangkan menjadi musik “Ghursah”, yaitu musik ini dikembangkan sebagai bentuk pengiring lagu-lagu, yang umumnya lagu-lagu Madura oleh penyanyinya, dengan tetap mepertahankan musik perkusi. Namun dalam musikGhursah dibengkan dengan alat-alat musik lebih besar, bukan saja terbuat dari bambu, tapi juga terbuat dari balok kayu. Tong-tong atau ghursah kerap disebut, dhung-dhung, bung-bung, dan sebutan lainnya.
Musik Ghursah ini, spesifikasinya ditampilkan dalam penampilan terbuka sebagai tontonan umum. Bahkan untuk acara hajat perkawinan, maupun acara-acara penyambutan tamu; tamu kunjungan maupun tamu wisata. Tapi disayangkan, musik Ghursah ini hilang begitu saja. tong tong, Pengembang Musik Tong-tong. Sebagaimana musik Tong-tong,tong tong  awal pengembangannya diperagakan sebagai musik patrol sahur, namun dalam perkembangannya musik Tong-tong kurang diminati, lantaran – barangkali – alat-alat musik lain mulai dipegunakan para patroli sahur. Bahkan bukan alat-alat musik yang mulai terjadi perubahan, alat suara (sound system) jauh lebuih praktis dan nyaring dimanfaatkan kelompok patrol ini berkeling kampung. Dari sinilah tradisi patrol sahur dalam bulan Ramadlan semakin langka.



untuk mengundang harga disesuaikan ...



1 komentar: